Belajar Kode Semapur
Kegiatan Pramuka SD Persit Bandarlampung
Jum'at 27 Oktober 2017, SD Kartika II-5 (Persit) Bandarlampung melaksanakan kegiatan rutin yaitu kegiatan Pramuka Bersama Penggalang yang diikuti wajib oleh Siswa/i SD Kartika II-5 kelas 3 - kelas 6. pada kegiatan kali ini diisi dengan kegiatan mempelajari kode semapur.
Kegiatan diawali dengan upacara pembukaan kegiatan yang dipimpin oleh salah satu kakak Pembina Pramuka. Kali ini selaku pembina dalam upacara pembukaan yaitu kakak Subono, M.Pd, beliau menyampaikan isi dari kegiatan yang akan dilaksanakan, dan diharapkan para siswa/i tertib.

Kode Semapur adalah sebuah kode komunikasi jarak
jauh dengan menggunakan dua buah bendera, biasa digunakan pada kegiatan
kepramukaan. Semapur merupakan salah satu cara dalam mengirimkan pesan,
informasi, atau berita dengan gerakan-gerakan khusus menggunakan
bendera, dayung, batang, tangan kosong atau tangan yang menggunakan
sarung tangan dalam pramuka.
Tentang Kode Semapur
Kode Semapur adalah sebuah kode komunikasi jarak jauh dengan menggunakan dua buah bendera, biasa digunakan pada kegiatan kepramukaan. Semapur merupakan salah satu cara dalam mengirimkan pesan, informasi, atau berita dengan gerakan-gerakan khusus menggunakan bendera, dayung, batang, tangan kosong atau tangan yang menggunakan sarung tangan dalam pramuka. Namun kini umumnya Semapur menggunakan media bendera yang disebut dengan bendera semapur yang berjumlah dua buah. Masing-masing bendera berbentuk persegi berukuran 45x45 cm, dengan perpaduan dua buah segitiga sama kaki yang berbeda warna, namun lazimnya menggunakan warna merah dan kuning. Pengirim pesan hanya menggunakan gerakan lengan atas untuk mengirim pesan. Sedangkan siku dan pergelangan tangan harus tetap lurus.Tata Cara Menggunakan Kode Semapur
- Jika penerima pesan telah siap untuk menerima maka mengirim huruf K.
- Jika penerima belum siap mengirim huruf Q.
- Jika penerima telah siap pengirim pesan mengirimkan huruf-huruf isi pesan satu-persatu.
- Untuk memisahkan setiap kata posisi bendera dipegang bersilang di bawah.
- Jika terjadi kesalahan dalam mengirim berita, kirim huruf E sebanyak 8 kali atau cukup mengirim tanda salah/ANNULIR (posisi 3-7) lalu ulangi kata-kata yang salah.
- Setiap perkataan telah diterima dengan baik penerima pesan mengirim huruf C.
- Jika pengirim berita mengirim huruf I-M-I dirangkai, artinya penerima meminta kata terakhir di ulang. Ulangi kembali mengirim kata terakhir sebelum diteruskan kata-kata berikutnya.
- Untuk menyatakan berita telah selesai dikirim dinyatakan dengan huruf A-R. Tunggu sampai penerima mengirim huruf R yang berarti berita telah diterima dengan baik.
- Untuk mengirim angka diawali dengan memberi tanda angka (mode numerik) dengan cara bendera disilang membentuk huruf X di atas kepala atau posisi bendera 4-5.
- Selanjutnya kirim angka dengan ketentuaan: Huruf A untuk angka 1, huruf B untuk angka 2, huruf C untuk angka 3, huruf D untuk angka 4, huruf E untuk angka 5, huruf F untuk angka 6, huruf G untuk angka 7, huruf H untuk angka 8, huruf I untuk angka 9, dan huruf J untuk angka 0.
- Untuk mengakhiri pengiriman angka kirim huruf V (mode alphabetik). Penerima mengulangi setiap angka yang dikirim sebagai tanda angka yang dikirim telah dimengerti.
Sekilas Sejarah Kode Semapur
Semapur atau dalam sebutan lain Semaphore merupakan perkembangan dari
teknologi optik bangsa kartago dan romawi kuno, namun baru pada tahun
1792 Claude Chappe menyempurnakan simbol-simbol atau gerakan-gerakan
yang berisi pesan dengan menggunakan bendera. Pada saat itu semapur
digunakan untuk menyampaikan informasi-informasi yang berkaitan dengan
perang maupun informasi lainnya, namun saat ini semapur masih digunakan
dalam dunia per kereta apian dan gerakan pramuka.
SD Kartika II-5 (Persit) Bandarlampung
"Sekolah Unggul Berlandaskan Iman, Taqwa dan Berwawasan Global"

